4 research outputs found

    Sistem Teknologi Informasi Kalender Tanam Terpadu

    Full text link
    Ilmu pengetahuan dan teknologi hasil penelitian akan bermanfaat jika sesuai dengan kebutuhan pengguna dan disampaikan secara cepat dan tepat waktu. Salah satu pendekatan yang sering digunakan masa kini adalah pengembangan sistem teknologi informasi yang telah diaplikasikan di berbagai bidang. Makalah ini memaparkan pengemasan informasi kalender tanam tanaman padi dalam bentuk Sistem Teknologi Informasi Kalender Tanam Terpadu Berbasis Web. Pengembangan sistem dilaksanakan dalam bentuk desk study, yang terdiri atas lima tahap, yaitu 1) Inventarisasi data, 2) Penyusunan algoritme analisis, 3) Penyusunan desain sistem, 4) Pemrograman, dan 5) Pengujian dan operasi sistem teknologi informasi kalender tanam terpadu. Produk ini dapat diakses melalui http://katam.litbang.deptan.go.id/ dan menjadi pedoman bagi pengguna sebelum memasuki musim tanam ke depan. Informasi kalender tanam terpadu yang tersedia sampai tingkat kecamatan dan meliputi prediksi awal waktu tanam, estimasi luas tanam, potensi wilayah rawan banjir dan kekeringan, potensi serangan organisme pengganggu tanaman, rekomendasi varietas, serta rekomendasi dosis dan kebutuhan pupuk. Sistem teknologi informasi kalender tanam terpadu bersifat dinamis. Oleh karena itu, baik substansi maupun sistem perlu dievaluasi, diperbarui, dan diperbaiki melalui kegiatan verifikasi dan validasi. Hal ini perlu pemeliharaan (maintenance) terus menerus, agar kebutuhan pengguna mengenai waktu tanam, dan informasi rekomendasi teknologi dapat dipenuhi lebih akurat

    Aplikasi Android Pada Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu

    Get PDF
    Kemajuan teknologi informasi dewasa ini sangat pesat. Mulai dengan penggunaan telepon selular yang hanya digunakan untuk mengirimkan pesan singkat atau berkomunikasi biasa sampai dengan telepon pintar (smart phone).Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dalam USAha penyebaran informasi pertanian, berusaha menggunakan teknologi informasi tersebut semaksimal mungkin. Salah satu contoh adalah penyebaran informasi kalender tanam terpadu, yang bukan hanya berbasis website saja, tetapi juga berbasis SMS dan Android. Makalah ini bertujuan ntuk memaparkan pengembangan aplikasi yang dapat digunakan untuk diseminasi informasi tanam terpadu menggunakan aplikasi mobile berbasis Android. Materi yang digunakan dalam penyusunan aplikasi ini tentunya terkait dengankalender tanam, yaitu standing crop yang diekstrak dari citra satelit MODIS, data hasil monitoring CCTV, estimasi waktu dan luas tanam, status tingkat kerawanan banjir dan kekeringan tingkat kabupaten, status organisme pengganggu tanaman, rekomendasi varietas dan prakiraan kebutuhan benih, rekomendasi dan kebutuhan pupuk, dan mekanisasi pertanian. Metode yang digunakan secara umum adalah pendekatan pengembangan sistem berbasis Android. Hasil akhir dari penelitian ini adalah tersedianya dan terpakainya aplikasi Android pada sistem informasi katam terpadu. Pada intinya pengguna dapat menggunakan smartphone untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kalender tanam pertanian secara cepat. Cepatnya mendapatkan informasi pertanian diharapkan membantu petani dan masyarakat pertanian melakukan budidaya pertanian secara lebih akurat agar terhindar dari kegagalan

    Institutional Innovation of Integrated Cropping Calendar Information System to Support Climate Change Adaptation for National Food Security

    Full text link
    Government of Indonesia has set the rice surplus target of 10 million tons in 2014. This program requires integrated and comprehensive efforts of all stakeholders in central and local levels. The policy was set forth in form of Permentan No. 45/2011 and then implemented by the Director General of Indonesian Agency for Agricultural Research and Development (IAARD) through a decree No. 178.1/Kpts/OT.160/I/7/2012 about For- mation of Integrated Cropping Calendar and Climate Change Task Force in each Assessment Institute for Agricultural Technology (AIAT) for whole Indonesia. Additionally, IAARD has developed an Integrated Cropping Calendar Information System as a reference for policy makers in planning food crop management. The information system contains the next planting season estimation at sub-district level, which includes the initial time of planting, disaster-prone areas (flood, drought, and pests/diseases), as well as technology recommendation (varieties, seed, and fertilizer). In order to make an operational standard for AIAT Task Force, the Technical Guideline of Integrated Cropping Calendar and Climate Change is imperative. This article contains the summary of the technical guideline for AIAT Task Force in support of Permentan No. 45/2011 and climate change adaptation for food security. An implication of implementation of the AIAT Task Force is an important part in improving the content of Integrated Cropping Calendar Information System that fits the needs of farmers and extension workers in the field in order to achieve the rice surplus target

    Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu: Status Terkini Dan Tantangan Kedepan

    Full text link
    . The accuracy in determining time of planting is one of determining factors in securing good harvest and increasing yield of food crop. Local wisdom and other conventional ways applied previously in determining cropping pattern are no longer appropriate because of shifting seasons. As a guideline for extension workers in determining cropping pattern and time of planting, Indonesian Agency for Agricultural Research and Development has published information system of integrated cropping calendar to secure national rice production in coping with climate variability and climate change. This paper aims to describe the development of web-based Information System of Integrated Cropping Calendar at a sub-district level. The system is constructed by integrating three sub-systems, namely sub-system data, model and query and can be accessed through the website address at www.litbang.deptan.go.id. The main information that can be obtained from this system is initial estimate of paddy planting time for the upcoming planting season. In addition, the users can obtain information on disaster prone areas such as droughts, floods and pests attack. Other informations are recommended technology for varieties, seed requirement and fertilizers, that be prepared by users prior to growing season period. Therefore, this system needs to be improved for all sub-districts in Indonesia at least three times a year of the beginning of each growing season. The challenges of developing integrated cropping calendar system for the future are: (1) global warming increases unpredictable weather that impacts on the accuracy of planting time estimate, (2) decreases in productivity and yield production which would require an increasingly technological innovation informations, and (3)land conversion and fragmentation of agricultural land resulting in reduction of paddy field area. Maintenance and development of this system are still needed, to improve the quality of data and information in order to meet the user needs
    corecore